Kisahku di Bulan Ramadhan Tahun Ini
Bulan ramadhan baru saja tiba,
semua sudah di persiapkan oleh seluruh keluarga muslim di jagat raya ini. Bulan
ramadhan kali ini sangat saya tunggu-tunggu karna di bulan yang suci ini saya
dapat berkumpul dengan keluarga besar saya di rumah. Di perjalanan saya membawa
wajah yang sangat gembira karna ingin melepas rindu bersama keluarga yang sudah
lama tidak saya temui.
Begitu sampai di rumah saya disambut salam kehangatan keluarga yang sangat menanti
kedatangan ku. Rasa rindu dan kangen telah terbalas setelah saya barjumpa
dengan kedua orang tua dan sanak keluarga di rumah. Rasa capek dan rasa pegal
tidak terasa lagi ketika bercerita dan berkumpul dengan keluarga.
Dimalam pertama sahur saya dikejutkan dengan kesehatan kakek semakin
memburuk,karna penyakit tumor dan stroke yang dideritanya selama
bertahun-tahun. Dihari ke-3 puasa penyakit kakek semakin menjadi-jadi, kami
langsung mengantarkan kakek ke rumah sakit. Disana saya menemani kakek berhari-hari.
Aku selalu berdo’a ke pada ALLAH agar sehatkanlah seluruh anggota keluarga
kami.
Satu minggu kemudian Allah mungkin mendengar do’a ku, kakek pulih dari komanya
selama di rumah sakit dan sekarang diperbolehkan pulang. Aku cukup senang
mendengar kabar itu,karna hanya kabar itu yang aku tunggu-tunggu. Tidak hanya
aku yang bahagia tapi seluruh keluarga ikut bahagia mendengar kabar itu.
Hari demi hari ku lalui do’a demi do’a ku ucapkan selama bulan ramadhan di
rumah ku tercinta bersama keluarga. Aku senang bisa merasakan berkumpul bersama
keluarga besar di rumah. Setiap hari aku menemani kakek karna ia belum bisa
melakukan aktifitas seperti biasa.
Dimalam takbiran tepatnya malam sebelum lebaran,penyakit kakek kembali
kambuh,kakek kembali koma dan langsung dibawa ke RS oleh ayah dan paman. Kami
sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengharapkan sebuah keajaiban dari
ALLAH SWT. Tapi DIA berkehendak lain,Tepat jam 23.45 kakek di panggil tuhan
yang maha ESA menghadapnya.
Aku tak percaya akan hal itu,tapi inilah yang terjadi inilah yang telah
direncanakan ALLAH swt,tidak hanya di situ cobaan yang aku hadapi. Ketika raga
kakek dibawa pulang dari RS dengan iring-iringan mobil keluarga. Salah satu
mobil yang ikut mengantarkan kakek kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan
ayah dan ibuku juga ikut dipanggil oleh ALLAH swt pada malam tersebut.
Aku sangat terpukul mendengar semua itu seakan hidup di dunia tiada guna lagi
karna yang di cintai telah pergi meninggalkan ku dan dunia ini, rasanya aku
ingin cepat-cepat menyusul mereka agar aku bisa bertemu dan bersama mereka
lagi. Tapi ini lah cobaan hidup yang harus ku alami sendiri. Aku harus kuat,aku
harus tegar, semua yang hidup pasti akan mati pada saat waktunya nanti.
Ini lah cobaan yang diberikan oleh ALLAH swt kepada ku agar aku bisa belajar
melepas semuanya dengan ikhlas dan lapang dada. Aku menganggapnya sebagai
hadiah di bulan suci dari-Nya yang sampai kapan pun tidak akan pernah lupa.
Aku menyesal,dulu sewaktu keluarga ku masih lengkap aku jarang berkumpul dengan
mereka,jarang berkomunikasi dengan mereka. Ini adalah teguran dari ALLAH swt
kepada ku. Semoga dibulan yang penuh berkah ini aku bisa memetik hikmahnya di
balik cobaan yang terus menerus menimpa. ALLAH pasti tahu batasan-batasan
cobaan yang diberikan kepada umatnya.
Penulis : Satrio w